- Pramuka Jadi Sarana Pembinaan Karakter Warga Binaan di Lapas Palu
- Komisi IV DPRD Sulteng Tekankan Proporsi TKA dan Pekerja Lokal dalam Ranperda Ketenagakerjaan
- Harga Beras Naik di Parimo, Pemprov Sulteng Gerak Cepat Stabilkan Pasokan
- Palu Peringati 21 Tahun Penembakan Pdt. Susianti Tinulele, Serukan Pesan Damai dan Toleransi
- Harga Beras Melonjak, Bulog Sulteng Pastikan Stok Aman hingga Tahun Depan
- Pemkot Palu dan Bulog Salurkan 4,4 Ton Beras Bantuan ke Warga Kelurahan Baru
- Tidur Lelap di Kapal Berujung Trauma, Mahasiswi Luwuk Jadi Korban Pelecehan oleh Oknum Dosen
- ASN Kantor Sekda Sulteng Disidak Gubernur, Siapa yang Ketahuan Bolos?
- BMA Sulteng Siapkan Pelaksanaan Sanksi Adat Terhadap Gus Fuad Pleret
- Warga Keluhkan Dugaan Nepotisme dalam Penyaluran Bantuan UMKM di Palu
Ketika kata Ciyus Terucap dari Mulut Jokowi

Kata ciyus atau serius sering terdengar diucapkan anak-anak zaman sekarang yang sering dijuluki anak baru gede (ABG). Nah, ketika bahasa gaul itu diucapkan oleh Joko Widodo, para pewarta yang bertugas meliput kegiatan Gubernur DKI Jakarta itu tak bisa menahan tawa karena nadanya yang sedikit medok.
Terhitung sudah dua kali Jokowi melontarkan kata itu kepada wartawan. Pertama, saat Jumat (18/1/2013) malam lalu, ketika Jokowi meninjau perbaikan Tanggul Kanal Banjir Barat (KBB) di Latuharhary, Jakarta Pusat. Seharian raut muka Jokowi begitu serius dan tegang karena pengerjaan tanggul yang masih belum selesai, ditambah hujan deras yang terus mengguyur Ibu Kota. Pendek kata, Jokowi tampak sangat suntuk dan senyum khasnya pun tak terpancar dari dirinya.
Saat itu, Jokowi menghampiri wartawan yang sudah menunggunya di luar rel kereta api yang terputus. Lantas para wartawan berniat mencairkan suasana dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan konyol kepada Jokowi, seperti "Apabila tanggul selesai, ditandai oleh pemotongan pita di Sency (Senayan City)?". Mendengar pertanyaan itu, senyum yang hilang dari Jokowi akhirnya muncul kembali.
Baca Lainnya :
Seraya mengernyitkan dahinya, Jokowi bertanya, "Apa itu Sency?" Wartawan pun langsung menjelaskan kalau Sency itu adalah kependekan dari Senayan City. Mengetahui hal tersebut, Jokowi pun tertawa dan mengatakan kalau berbicara hendaknya jangan disingkat-singkat. "Oh, kirain saya sensitif itu maksudnya. Mbok, jangan disingkat-singkat, tho," kata Jokowi.
Pembicaraan itu pula yang membuat Jokowi melontarkan kata ciyus dan miapah kepada wartawan. "Kalau ciyus miapah itu apa? Ha-ha-ha," kata Jokowi yang membuat suasana lokasi tersebut yang awalnya tegang menjadi ramai.
Kata ciyus kembali diucapkan Jokowi, Selasa (22/1/2013) kemarin, saat berbincang dengan wartawan di Balaikota DKI. Bahasa gaul itu keluar kembali setelah ia ditanya terkait kinerjanya 100 hari.
Saat itu, Jokowi ditanya masalah Jakarta apa yang membuat Jokowi pusing. Jokowi pun menjawab tak ada persoalan yang membuatnya pusing karena ia telah menghadapi masalah itu sejak ia memimpin Solo selama delapan tahun. Namun, ada satu masa Jokowi mengaku tidak memiliki semangat. "Yaitu kalau pas B sama pas T. Apa itu? Pokoknya pas B sama pas T. Ciyuss," canda Jokowi yang mengundang tawa para wartawan. (sumber: kompas.com)
