- TVRI Resmi Kantongi Hak Siar Piala Dunia 2026: Dari Fase Grup hingga Final, Seluruh Laga Tayang Grat
- Kapolres Donggala Tekankan Pendekatan Persuasif dalam Konflik Agraria Riopakava
- Komdigi Wacanakan Aturan Baru: Beli Hp Bekas Bakal Mirip Motor, Harus Balik Nama
- Polda Sulteng Perpanjang Operasi Madago Raya Tahap IV, 256 Personel Diterjunkan
- SK Resmi Diserahkan, Nilam Sari Lawira Kembali Jadi Nahkoda DPW NasDem Sulteng
- 2 Oktober Diperingati Hari Batik Nasional, Saatnya Bangga dengan Motif Nusantara
- Batas 60 Hari Habis, 15 IUP Tambang di Sulteng Bisa Dicabut
- Warga Geger Temuan Mayat di Bantaran Sungai Palu
- Pemerintah Pastikan Harga Tiket Pesawat, Kereta, dan Kapal Lebih Murah Saat Libur Nataru
- Tambang Ilegal Jadi Sorotan Wabup Parigi Moutong di Tengah Merebaknya Kasus Malaria
BMKG: Gempa Poso Dipicu Sesar Aktif, 96 Kali Gempa Susulan Tercatat

Keterangan Gambar : Kepala Stasiun Geofisika BMKG Palu, Sujabar. (Foto: Syahrul/Likeindonesia.com)
Likeindonesia.com, Palu — Gempa berkekuatan 5,7 Skala Richter yang mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah, pada Kamis malam (24/7), dipastikan berasal dari aktivitas sesar aktif yang membentang di wilayah tersebut.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Stasiun Geofisika BMKG Palu, Sujabar, dalam wawancara pada Jumat pagi (25/7).
Baca Lainnya :
- Persipal Dapat Suntikan Semangat dari Gubernur Sulteng, Siap Hadapi Liga 2
- Kasus Investasi Bodong OMC Masuk Babak Baru, Polda Sulteng Naikkan ke Tahap Penyidikan
- Residivis Curanmor Kembali Dibekuk, Ngaku Sudah Beraksi di 43 TKP
- Warga Taronggo Morut Hilang di Hutan Saat Cari Damar, Tim SAR Lakukan Pencarian
- Motor Mewah Seharga Innova Milik Bupati Buol Disita KPK, Terkait Skandal Gratifikasi Kemnaker
“Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di zona Sesar Poso,” kata Sujabar, ditemui media ini di kantornya, Jumat (25/7) pagi.
BMKG mencatat pusat gempa berada di daratan, tepatnya di sekitar Danau Poso, dengan kedalaman hanya 10 kilometer.
Jenis pergerakan sesar dikonfirmasi sebagai pergeseran mendatar (strike-slip), tipikal dari aktivitas sesar-sesar darat.
Sejak kejadian utama, gempa susulan terus terjadi.
Hingga Jumat pukul 09.00 WITA, BMKG telah merekam sedikitnya 96 kali gempa susulan dengan kekuatan bervariasi dari magnitudo 5,5 hingga 1,8.
Menurut Sujabar, zona patahan yang menjadi sumber gempa dikenal sebagai Sesar Poso, yang memanjang dari Kota Poso hingga Danau Poso.
Aktivitas sesar ini memang telah tercatat dalam sejarah kegempaan di wilayah Sulawesi Tengah.
“Di tahun 2007 wilayah ini pernah diguncang gempa yang lebih besar, dan pada tanggal 14 juga pernah terjadi gempa 5,3 magnitudo,” ungkapnya.
Ia juga mewanti-wanti potensi dampak lanjutan dari aktivitas seismik tersebut.
Mengingat kondisi geologis Sulawesi Tengah yang kompleks, gempa utama berpeluang memicu sesar-sesar kecil lainnya.
“Kemungkinan bisa mempengaruhi atau mengaktifkan sesar-sesar lain, karena di Sulawesi Tengah ini sesar-sesar minor cukup banyak,” jelasnya.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, namun tidak panik.
Warga diminta menjauhi bangunan yang mengalami retakan atau kerusakan, dan tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa,” tegas Sujabar.
Meski hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa, warga diminta tetap mengikuti informasi resmi dari BMKG dan instansi terkait, mengingat aktivitas gempa susulan masih mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan. (Rul)
